Minggu, 27 September 2020

Materi Pembelajaran IPA SD

 Magnet dan Sifat Kemagnetannya


    A. Pengertian Magnet


Magnet adalah benda yang mampu menarik benda–benda tertentu disekitarnya. Magnet disebut juga dengan besi sembrani. Setiap Magnet memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda tersebut untuk menarik benda-benda tetrentu disekitarnya. Kekuatan tarik-menarik benda-benda tertentu disebut dengan gaya magnet. Gaya tarik pada magnet yang menarik benda-benda tertentu, ini berarti tidak semua benda bisa ditarik oleh magnet. Magnet atau Magnit berasal dari bahsa Yunani.. 

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Benda-bemda yang ditarik oleh magnet disebut benda magnetis. Benda yang ditarik oleh magnet (benda magnetis) ini terbuat dari logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda non-magnetis. Benda-benda tidak ditarik oleh magnet (bersifat tidak magnetis) terbuat dari kayu, plastic dan karet. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama setiap sisi atau bagiannya. Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan magnet.


B. Sifat-Sifat Magnet

Magnet memiliki beberapa sifat. Berikut sifat-sifat magnet :

1. Magnet hanya dapat menarik benda – benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak semua benda dapat ditarik

2. Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal pula benda yang dapat ditembus oleh gaya tersebut

3. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan

4. Gaya magnet paling kuat terletak di kutub-kutub magnet.

5. Apabila Kutub yang sejenis / senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak,  namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tarik menarik.


C. Benda Berdasarkan Sifat Kemagnetannya



Berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 

1. Benda Magnetik (Feromagnetik)

            Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda Magnetik yang bukan magnet dapat diolah menjadi magnet, namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang berbeda jika ingin diubah menjadi magnet. Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dll.

2. Benda Non – Magnetik

        Benda non-magnetik ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat, contohnya alumunium, tembaga, platina, dll.

b. Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya emas, seng, merkuri, dll.


D. Macam-Macam Magnet dan Bentuknya

    Berdasarkan cara terbentuknya magnet  dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Magnet alam

        Magnet alam terbentuk secara alami. Contohnya magnet bumi. Magnet alam pertama kalinya ditembujan di Magnesia (sekarang mernama Mansia berada di wilayah Turki)

2. Magnet buatan

        Magnet buatan adalah magnetbyang dibuat oleh manusia. Ada beberapa bentuk magnet buatan, antara lain magnet batang, magnet jarum, magnet tabung (silinder), huruf U, dan magnet ladam (tapai kuda) serta magnet cincin. Magnet magnet ini memiliki kegunaan yang berbeda-beda.


E. Cara Membuat Magnet

    Kita dapat membuat magnet dengan besi dan baja. Ada tiga cara membuat magnet, diantaranya sebagai berikut :

1. Cara induksi



        Cara membuat magnet dengan cara induksi yaitu dengan cara menembpelkan benda-benda yang terbiat dari logam (besi atau baja) dengan magnet.benda tersebuat akan menjadi bersifat magnet, namun hanya sementara karena sifat kemagnetan benda tersebut akan hilang jika magnet dilepaskan.

2. Cara menggosok



        Batang besi atau baja yang digosok-gosokan pada magnet akan menyebabkan batang besi dan baja mempunyai sifat kemagnetan. Jika semakin lama batang besi atau baja digosokkan, maka semakin lama pula  sifat kemagnetan di dalam batang besi dan baja tersebut. Sifat kemagnetan pada batang besi atau bajadapat berkurang atau hilang jika diguncang kuat, dijatuhkan,atau dipukul.

3. Cara dialiri arus listrik



        Magnet dibuat dengan cara dialiri arus listri. Magnet yang di timbulkan disebut  elektromagnetik. Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik hanya bersifat sementara. Sifat magnet akan hilang jika arud listrik diputus.


F.  Penerapan Konsep Gaya Magnet

Berputarnya kumparan penghantar berarus listrik di dalam medan magnetik merupakan konsep dasar kerja beberapa alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Adapun penerapan konsep gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Motor Listrik Salah satu penerapan konsep gaya magnetik pada kumparan penghantar di dalam         medan magnetik adalah pada motor listrik. Motor listrik dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Pada motor listrik, kumparan arus yang dapat berputar dengan bebas diletakkan pada sebuah medan magnet. Hal inilah yang dapat menggerakkan motor listrik.

2. Pengeras suara (loudspeaker) Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip bahwa induksi magnetik memberikan gaya pada kawat berarus listrik. Melalui arus bolak-balik dengan frekuensi sinyal audio, corong loudspeaker bergerak maju mundur dengan frekuensi yang sama. Hal ini menyebabkan rapatan dan renggangan pada udara di sekitarnya, sehingga energi bunyi dapat dihasilkan.

3. Alat ukur listrik (galvanometer) Galvanometer merupakan sebuah peralatan yang menggunakan medan magnet untuk mendeteksi besarnya arus yang mengalir. Dalam mengukur kuat arus listrik, galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam suatu daerah medan magnet.

4. Detektor logam. Detektor logam bekerja berdasarkan konsep gaya magnet, yaitu fluks magnet. Peningkatan fluks magnet biasanya disertai peningkatan tegangan di dalam arus yang mengalir lewat kurnparan penerima yang memicu alarm. Kumparan penerima yang melarik badan seseorang segera menyiagakan bila sejumlah logam dapat terdeteksi.

5. Pemilih kecepatan Partikel-partikel bermuatan yang dihasilkan oleh tabung sinar katoda yang dipanaskan tidak bergerak dengan laju yang sama. Kita dapat memilih partikel yang memiliki laju tertentu dengan menggunakan susunan medan listrik dan medan magnetik yang dinamakan pemilih kecepatan. Alat ukur tegangan listrik Tegangan dan potensial listrik dinyatakan dalam satuan volt. Alat ukur beda tegangan atau beda potensial listrik adalah voltmeter. Prinsip kerja alat ini menggunakan konsep gaya magnet. 




        Daftar Pustaka :

Jarwati. 2017. Magnet dan Sifat Kemagnetannya. http://jarwati26.blogspot.com/2017/06/magnet-dan-sifat-kemagnetanya.html (Diakses pada 27 September 2020)

Ajim, Nanang. 2018. Benda Magnetis dan Nonmagnetishttps://www.mikirbae.com/2018/10/laporan-percobaan-benda-magnetis-dan.html (Diakses pada 27 September 2020)

Penulis. 2015. Cara Membuat Magnethttps://www.berpendidikan.com/2015/10/3-cara-membuat-magnet-dan-gambarnya-lengkap.html (Diakses pada 27 September 2020)

Minggu, 20 September 2020

Konsep, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, dan Komponen E-Learning

 1. Konsep E-Learning 

    Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan. Sedangkan Learn Frame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] mengungkapkan bahwa . eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-Learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung prosesnya.

     E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

    E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara synchronous adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara live pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous adalah guru membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian materi atau video tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan. Materi pembelajaran yang disajikan dalam e-Learning berupa teks, grafik, animasi, simulasi, audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk diskusi misalnya chatting.

2. Karakteristik E-Learning 

Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh Riyana (2007) :

a. Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web;

b. Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media Internet yang mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke dalamnya;

c. Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai mediator/pembimbing;

d. Diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap kebijakan sistem pendidikan, kurikulum dan manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan secara optimal.

        Empat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap peserta didik terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/pengajar, karena peserta didik membangun sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui aplikasi e-learning. Dalam e-learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang.

3. Tujuan E-Learning 

    Untuk meningkatkan daya serap para siswa dan mahasiswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para siswa dan mahasiswa, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para siswa dan mahasiswa sesuai dengan bidangnya masing-masing. e-learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telefon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning,  artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan, artinya siswa dan mahasiswa bisa belajar setiap saat, baik siang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu pertemuan. Berbagai peluang tersebut diatas masih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tantangan media e-learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

4. Manfaat E-Learning 

a. E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran dilakukan dari mana saja.

b. E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajarnya.

c. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja

d. Mengurangi biaya perjalanan

e. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas

f. Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen

g. Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi

h. Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas

i. E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi.

j. Guru atau dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya

k. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)

l. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

m. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

5. Komponen E-Learning 

a. Infrastruktur e-Learning

    Infrastruktur e-Learning terdiri daripada personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

b. Sistem dan Aplikasi e-Learning

    Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS).

c. Isi kandungan/Konten e-Learning

    Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content(konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.
    Sedangkan Watak/ Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses pengajaran dan pembelajaran  konvensional, iaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa/pelajar yang menerima bahan ajar dan pentadbir/administrator yang mengelola administrasi dan proses pengajaran dan pembelajaran.



Daftar Pustaka 

Penulis. 2011. Tujuan E-Learninghttps://kampung121m.wordpress.com/about/tujuan-e-learning/ (Diakses pada 20 September 2020)

Rahmanisa, Difa. 2014. Tujuan, Manfaat, dan Karakteristik E-Learning. http://drahmanisa.blogspot.com/2014/01/tujuan-manfaat-karakteristik-e-learning.html (Diakses pada 20 September 2020)

Jaffor, Jamaluddin. 2012. Komponen-Komponen E-Pembelajaran. https://jamaluddinjaffor.wordpress.com/2012/09/20/komponen-komponen-e-pembelajaran-2/ (Diakses pada 20 September 2020)

Materi Pembelajaran IPA SD

  Magnet dan Sifat Kemagnetannya      A. Pengertian Magnet Magnet adalah benda yang mampu menarik benda–benda tertentu disekitarnya. Magnet ...